Peranan Atmosfer
Bumi yang kita tinggali ini tidak hanya terdiri atas
lapisanlapisan yang membentuk permukaan bumi, namun juga diselubungi oleh
lapisan-lapisan gas. Lapisan-lapisan gas tersebut dinamakan atmosfer.
Atmosfer merupakan gabungan dari berbagai gas berlapis-lapis dan tidak
berwarna. Keberadaan atmosfer bumi sangat penting bagi kehidupan. Bayangkan
apabila udara yang kita hirup dan kita butuhkan setiap saat berkurang,
tercemar, atau bahkan tidak ada sama sekali. Tentu kehidupan manusia akan
terganggu, begitu juga makhluk hidup yang lain.
Atmosfer tidak hanya penting untuk pernapasan makhluk hidup,
tetapi juga sangat penting untuk sarana transportasi udara, komunikasi,
memengaruhi keadaan cuaca dan iklim, serta menjadi pelindung bumi dari
benda-benda luar angkasa. Secara fisik atmosfer dapat dirasakan dan dapat
diperkirakan keberadaannya. Ketika kamu berdiri di pantai atau di lapangan
terbuka, akan terasa sekali terpaan angin yang merupakan bagian dari atmosfer.
1.
Mengurangi Radiasi Matahari Yang
Sampai Pada Permukaan Bumi.
Pada peranan
atmosfer yang ini adalah berkaitan dengan lapisan atmosfer yang ke-dua dari
yang terbawah/terdekat jaraknya dari bumi yaitu lapisan Stratosfer.
Ketinggian lapisan stratosfer
berkisar antara 15–50 km. Lapisan Stratosfer bawah yang disebut isothermia berketinggian
antara 11–20 km. Pada lapisan isothermia ini, terkandung bulir-bulir sulfat
yang memiliki kegunaan sebagai pembentuk hujan. Lapisan stratosfer tengah yang
disebut daerah inversi memiliki ketinggian antara 21–35 km. Pada daerah inversi.
Suhu akan makin tinggi seiring meningkatnya ketinggian. Lapisan Stratosfer
paling atas atau stratopause berketinggian antara 36– 50 km. Lapisan
stratosfer paling atas merupakan daerah inversi yang kuat. Pada lapisan
stratosfer paling atas, terdapat kandungan ozon (O3) yang berfungsi menyerap
sebagian besar radiasi ultraviolet dari matahari sehingga mampu menjaga makhluk
hidup yang ada di bumi. Pada lapisan ini gejala-gejala cuaca sudah tidak
dijumpai lagi, sehingga keadaan udara relatif tenang.
Radiasi matahari sendiri adalah
sinar yang dipancarkan dari matahari kepermukaan bumi, yang disebabkan oleh
adanya emisi bumi dan gas pijar panas matahari. Radiasi dan sinar matahari
dipengaruhi oleh berbagai hal sehingga pancarannya yang sampai dipermukaan bumi
sangat bervariasi. Penyebabnya adalah kedudukan matahari yang berubah-ubah,
revolusi bumi, dan lain sebagainya. Walaupun cuaca cerah dan sinar matahari
tersedia banyak, besarnya radiasi supaya tiap harinya selalu berubah-ubah.
Ozon,
berasal dari kata kerja bahasa Yunani yang artinya ”mencium”, merupakan suatu
bentuk oksigen alotropis (gabungan beberapa unsur) yang setiap molekulnya
memuat tiga jenis atom. Formula ozon adalah O3, berwarna biru pucat, dan
merupakan gas yang sangat beracun dan berbau sengit. Ozon mendidih pada suhu
–111,9° C (–169.52° F), mencair pada suhu –192,5° C (–314,5° F), dan memiliki
gravitasi 2.144.
Ozon cair berwarna biru gelap, dan merupakan
cairan magnetis kuat. Ozon terbentuk ketika percikan listrik melintas dalam
oksigen. Adanya ozon dapat dideteksi melalui bau (aroma) yang ditimbulkan oleh
mesin-mesin bertenaga listrik. Secara kimiawi, ozon lebih aktif ketimbang
oksigen biasa dan juga merupakan agen oksidasi yang lebih baik. Biasanya ozon
digunakan dalam proses pemurnian (purifikasi) air, sterilisasi udara, dan
pemutihan jenis makanan tertentu.Di atmosfer, terjadinya ozon berasal dari
nitrogen oksida dan gas organik yang dihasilkan oleh emisi kendaraan maupun
industri, dan ini berbahaya bagi kesehatan di samping dapat menimbulkan
kerusakan serius pada tanaman. Pentingnya pengaturan kadar nitrogen oksida yang
dilepas ke udara oleh, misalnya, pembangkit listrik tenaga batu bara adalah
untuk menghindari terbentuknya ozon yang dapat menimbulkan penyakit pernapasan
seperti bronkitis dan asma. Pada lapisan ini ozon terbentuk dan terurai melalui
keseimbangan dinamis. Keberadaan bahan-bahan kimia tertentu di stratosfir dapat
mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut, sehingga semakin lama molekul ozon
semakin berkurang, dan menimbulkan lubang ozon.
v
Proses
Terjadinya Perusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon di stratosfer menyerap radiasi ultra-violet
yang berbahaya dari matahari. Dengan bertambahnya bahan kimia buatan manusia
yang mengandung senyawa khlorin dan bromin, akan ikut merusak molekul ozon pada
lapisan ini. Teori pertama yang mendukung CFC sebagai perusak lapisan ozon di
stratosfer dikemukakan pada tahun 1974 oleh Sherwood Rowland dan rekannya Mario
Molina dari Universitas California.
Ozon adalah molekul dalam bentuk gas yang terjadi secara
alami yang ditemukan pada atmosfer bumi. Molekul ini dapat menyerap panjang
gelombang tertentu dari radiasi ultraviolet matahari sebelum mencapai permukaan
bumi. Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung
khlorin atau bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan Brom. Radikal-radikal
khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas
lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen
dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi
ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung Khlor dan Brom
perusakan lapisan ozon semakin parah.
v
Masalah Penipisan Lapisan
Ozon
Data ilmiah telah menunjukan bahwa terlepasnya bahan-bahan
kimia buatan manusia, seperti CFC, Halon, Metil Bromida, dan bahan perusak ozon
lain ke udara dapat menyebabkan rusaknya lapisan pelindung bumi di lapisan
stratosfir. Berjuta-juta molekul ozon mengalami kerusakan setiap menitnya,
sehingga menyebabkan peningkatan intensitas sinar UV-B berbahaya yang sampai ke
permukaan bumi. Apabila manusia terpapar oleh sinar ini, maka akan mempunyai
resiko tinggi untuk terjangkit kanker kulit, katarak mata, dan menurunnya
ketahanan tubuh. Dengan cara yang sama sinar UV akan menurunkan produktifitas
pertanian, merusak rantai makanan di laut, dan merusak bahan-bahan seperti
plastik dan sebagainya.
Kepedulian
industri, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan masyarakat umum sangat
diharapkan untuk mengambil tindakan dalam menghadapi kecenderungan meningkatnya
bahaya tersebut, dengan cara mengurangi dan menghapuskan penggunaan Bahan
Perusak ozon tersebut.
v
Lubang Ozon
Kejadian lubang ozon stratosfer di atas Antartika, di kutub
selatan, ditemukan pada awal 1985. Pada tahun 1989, dipastikan bahwa
kemungkinan perusakan lapisan ozon dalam jumlah besar dapat juga terjadi di
daerah Kutub Utara, dan kemungkinan juga di daerah tropis. Selama beberapa
dekade terakhir, CFC yang dilepaskan ke atmos0fer mencapai jumlah yang cukup
besar sehingga jika tidak di cegah, dikhawatirkan akan menghancurkan lapisan
ozon.
Diantara dari penyebab berlubangnya lapisan
ozon jg adalah Pemanasan global atau global warming. Ini merupakan
masalah serius yang sedang mengancam bumi kita saat ini. Salah satu akibat dari
pemanasan global adalah rusaknya lapisan Ozon dan perubahan
iklim yang tidak menentu. Ozon adalah lapisan mantel bumi,yang berfungsi
melindungi bumi beserta isinya dari sinar ultra violet secara langsung. Bisa
dibayangkan jika tidak ada lagi lapisan ozon yang melindungi bumi, maka tidak
akan ada lagi siklus kehidupan. Menurut penelitian para ilmuwan dunia, lapisan
ozon telah mengalami penipisan dari tahun ke tahun. Bahkan katanya saat ini
sudah ada lubang ozon di dareah Arizona. Lubang ozon itu terbentuk karna adanya
dampak dari pemanasan global (global warming), efek rumah kaca dan
lainnya.
2.
Mendistribusikan Air Ke Berbagai
Wilayah Di Permukaan Bumi.
pada peranan
atmosfer yang ke dua ini berkaitan pada lapisan atmosfer yang paling prtama
dari bumi,yaitu lapisan Troposfer.
Troposfer
merupakan lapisan atmosfer yang paling rendah. Lapisan ini bersentuhan dengan
permukaan bumi. Kandungan massa udara terbesar berada pada lapisan troposfer.
Ketinggian lapisan troposfer berbeda di setiap daerah. Di wilayah kutub,
ketinggiannya mencapai 8 km, di daerah sedang mencapai 11 km, dan di daerah
khatulistiwa dapat mencapai 16 km. Secara umum, ketebalan lapisan ini adalah 15
km. Makin tinggi lapisan troposfer di suatu wilayah, maka akan makin rendah
temperaturnya. Setiap ketinggian naik 100 m, temperatur akan makin turun atau
rendah hingga antara 0,5°– 0,6° celcius. Maka temperatur atau suhu di
pegunungan lebih rendah dibandingkan di daerah pantai. Bagian tertinggi dari
lapisan troposfer disebut tropopause. Pada tropopause, suhu tidak akan mengalami
penurunan.Segala. Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan atmosfer
yang mengandung uap air.
Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan sifat
troposfer.
(1) Fenomena dan peristiwa cuaca, seperti angin, hujan,
awan, halilintar, dan lain-lain terjadi pada lapisan ini sehingga lapisan ini
sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan hidup di bumi yang langsung
berinteraksi.
(2) Troposfer terdiri atas:
(i) lapisan planet air, pada ketinggian 0–1 km,
(ii) lapisan konveksi, pada ketinggian 1–8 km, dan
(iii) lapisan tropopause, pada ketinggian 8–12 km.
(3) Lapisan
pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause,
merupakan temperatur yang relatif konstan.
(4) Pada lapisan tropopause aktivitas udara secara konveksi
akan terhenti.
(5) Lapisan
troposfer di kutub setinggi ± 8 km dengan suhu ± –46°C, di daerah sedang
setinggi ± 11 km suhu dengan ± –50°C,
dan di daerah ekuator setinggi ± 16 km dengan suhu ± –50°C.
(6)Temperatur
troposfer relatif tidak konstan yang berarti semakin tinggi posisinya akan
semakin rendah temperaturnya.
Untuk lebih spesifikasinya yaitu dengan
terjadi peristiwa hujan. Bumi kita terdiri atas dua per
tiga air. Air ada dimana-mana, di samudra, lautan sungai, kali, parit, bak
mandi, bahkan di tubuh kita. Air ini akan mengalami penguapan oleh sinar
matahari. Uap air juga bisa berasal dari transpirasi tumbuhan dan hewan, juga
manusia. Uap air ini selanjutnya terkumpul di udara lalu mengalami kondensasi
(pemadatan. Dari hasil kondensasi ini kita bisa melihat awan. Awan-awan itu
akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara
vertikal maupun horizontal. Gerakan angin vertikal ke atas menyebabkan awan
bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan gumpalan awan semakin membesar
dan saling bertindih-tindih. Akhirnya gumpalan awan berhasil mencapai atmosfir
yang bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiran-butiran air dan es mulai
terbentuk. Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang beratnya awan dan
akhirnya awan yang sudah berisi air ini mengalami presipitasi, maka jatuhlah
air tersebut yang kemudian dinamakan hujan.
Banyaknya hujan yang jatuh pada suatu tempat di bumi dapat
diketahui dengan mengukur besarnya curah hujan tersebut menggunakan alat
penakar hujan. Ada pula beberapa sebutan untuk alat penakar hujan yaitu sering
disebut fluviometer ataupun ombrometer. Curah hujan atau
presipitasi adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh hingga
permukaan bumi. Alat pengukur curah hujan berfungsi untuk mengukur jumlah hujan
yang jatuh selama sehari di dalam suatu gelas ukur. Alat pencatat hujan
otomatik berfungsi mencatat secara otomatis jumlah curah hujan pada kertas
pencatat yang setiap hari atau minggu diganti dengan yang baru. Cara menghitung
curah hujan dalam sebulan adalah dengan menjumlah curah hujan di tiap hari
dalam satu bulan.
Besarnya curah hujan tidak merata di setiap wilayah
Indonesia. Jumlah curah hujan tidak sama sepanjang tahun, paling banyak ialah
selama bertiup angin musim barat. Ada bermacam-macam jenis hujan yang dapat
dijelaskan berikut ini.
(1) Hujan zenithal,
adalah hujan yang terjadi di daerah tropis, disebut juga hujan naik ekuatorial,
biasa terjadi pada waktu sore hari setelah terjadi pemanasan maksimal antara
pukul 14.00–15.00. Di daerah tropis selama setahun mengalami dua kali hujan
zenithal, sedangkan daerah lintang 23½° LU/LS mengalami satu kali hujan
zenithal. Di daerah tropis, daerah lintang 10° LU–10° LS, hujan ini terjadi
bersamaan waktunya dengan kedudukan matahari pada titik zenitnya, atau beberapa
waktu sesudahnya.
(2) Hujan muson,
adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah muson. Hujan zenithal di daerah
muson mengalami perubahan karena daerahdaerah ini dipengaruhi oleh angin muson.
(3) Hujan
siklonal, adalah hujan yang terjadi karena udara panas naik
disertai angin berputar atau cyclon. Karena kondisi di atas dingin,
udara menjadi jenuh, dan setelah itu terjadilah prosesi kondensasi yang
menimbulkan awan dan akhirnya hujan siklonal terjadi.
(4) Hujan musim
dingin, adalah hujan yang terjadi di daerah-daerah subtropis.
Daerah subtropis di pesisir barat kontinen-kontinen pada waktu musim dingin
mengalami hujan, ketika matahari berada pada posisi nadir. Daerah hujan musim
dingin, antara lain: Portugal, Spanyol, Afrika Utara, Palestina, Mesopotamia,
dan California Barat Daya.
(5) Hujan musim
panas, adalah hujan yang terjadi di daerah subtropis, di sekitar
pesisir timur kontinen-kontinen. Daerahnya terletak antara 30°– 40° LU/LS,
yaitu sebelah tenggara Amerika Serikat, Argentina Utara, Uruguay, Cina Timur,
Jepang, dan lain-lain.
(6) Hujan frontal,
adalah hujan yang terjadi jika massa udara yang dingin dengan kekuatan
besar memecah massa udara yang panas dan kemudian massa yang lebih ringan
terangkat ke atas. Pergolakan udara dengan pusaran-pusaran bergerak ke atas
sehingga bertemulah massa udara panas dan dingin yang dibatasi oleh garis yang
disebut garis front. Di sekitar garis inilah terbentuk awan yang bergumpal dan
bergerak ke atas dengan cepat sehingga terjadilah hujan lebat atau hujan
frontal.
(7) Hujan
pegunungan atau hujan orografis, adalah hujan yang terjadi di
daerah pegunungan, di mana udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas
pegunungan. Gerakan itu menurunkan suhu udara tersebut sehingga terjadi
kondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah
datangnyaangin.
Beberapa daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah
pedalaman benua. Misalnya, Gurun Sahara, Gurun Gobi, Daerah Tibet, Semenanjung
Arabia, pedalaman Persia, Turkistan, bagian barat Afrika Selatan, dan di
sebagian daerah subtropis. Sebutan daerah basah dan kering sangat dipengaruhi
oleh banyak sedikitnya curah hujan yang turun di daerah tersebut. Daerah basah
mempunyai curah hujan tinggi, di atas 3.000 mm/tahun. Contohnya adalah Dataran
Tinggi Sumatra Barat, Sibolga, Ambon, Bogor, Batu Raden, dan Dataran Tinggi
Irian Jaya (Papua). Daerah kering mempunyai curah hujan rendah, kurang dari
1.000 mm/tahun. Contohnya adalah daerah padang rumput di Nusa Tenggara dan
sekitar Palu dan Luwuk di Sulawesi Tengah.
Daerah di sekitar garis ekuator 0°–10° LU/LS secara umum
merupakan daerah panas dan daerah dingin terletak antara 66 ½°–90° LU/LS. Di
samping itu, letak lintang dan tinggi tempat menentukan panas dinginnya suatu
daerah di muka bumi.
Berikut
adalah ilustarasi dari peroses hujan.
3.
Menyediakan Oksigen Dan Karbon Dioksida Dalam Menunjang Kehidupan Makhluk
Hidup.
Berkaitan dengan peranan atmosfer yang ketiga ini,
menjelaskan bahwa
peranannya tidak berlangsung untuk menyediakan oksigen dan karbondioksida, tetapi melalui pelaku utama yaitu tumbuh-tumbuhan dengan kegiatannya yang disebut fotosintesis. Untuk lebih jelasnya mari disimak pada penjelasan dibawah ini.
peranannya tidak berlangsung untuk menyediakan oksigen dan karbondioksida, tetapi melalui pelaku utama yaitu tumbuh-tumbuhan dengan kegiatannya yang disebut fotosintesis. Untuk lebih jelasnya mari disimak pada penjelasan dibawah ini.
.Banyak sebab udara
tercemar yang menyebabkan kualitas udara menjadi buruk. diantaranya akibat pembakaran
bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Pembakaran BBF mengemisikan gas
CO2 (karbondioksida) ke atmosfer dan terus-menerus terakumulasi dan
meningkatkan konsentrasi CO2 atmosfer / udara. Sebab itu, Gas CO2 kini bukan
lagi sebagai komponen alamiah atmosfer bumi, tetapi berstatus sebagai zat
pencemar. Selama 150 tahun terakhir, konsentrasi CO2 telah meningkat dari 280
ppm menjadi hampir 380 ppm.
Gas CO2 yang pekat di atmosfer menghalangi pantulan sinar mata hari dari bumi kembali keatas permukaan bumi, dan ini menyebabkan meningkaatnya suhu udara. Perubahan iklim global akan berdampak pada kepunahan jenis hidupan liar flora dan fauna, karena tidak mampu beradaptasi terhadap suhu yang panas dan perubahan iklim. Sebagai negara yang mendapat julukan the megabiodiversity country (Indonesia memiliki luas 1,3% dari luas dunia, tetapi memiliki lebih dari 10% tumbuhan berbunga, 12% mamalia dunia, 16% reptil dan amfibi, 17% jenis burung, dan 35% jenis ikan di dunia) maka ancaman kepunahan jenis hayati di Indonesia..
Gas CO2 yang pekat di atmosfer menghalangi pantulan sinar mata hari dari bumi kembali keatas permukaan bumi, dan ini menyebabkan meningkaatnya suhu udara. Perubahan iklim global akan berdampak pada kepunahan jenis hidupan liar flora dan fauna, karena tidak mampu beradaptasi terhadap suhu yang panas dan perubahan iklim. Sebagai negara yang mendapat julukan the megabiodiversity country (Indonesia memiliki luas 1,3% dari luas dunia, tetapi memiliki lebih dari 10% tumbuhan berbunga, 12% mamalia dunia, 16% reptil dan amfibi, 17% jenis burung, dan 35% jenis ikan di dunia) maka ancaman kepunahan jenis hayati di Indonesia..
Gambar . Pohon
berfungi menyerap CO2, penghasil O2 dan penyimpan karbon
(foto oleh Aep Syaepul R.).
Tumbuhan / tanaman dalam kehidupannya sehari-hari melakukan
apa yang disebut fotosintesis. Dalam proses fotosintesius ini selain
diperoduksi zat organik juga dihasilkan gas oksigen. Banyak manfaat dari
tanaman ini, yakni :
a) Tanaman
menghasilkan zat organic yang berfungsi segai bahan makanan (misalnya beraneka
ragam buah-buahan).,
b) Tanaman
menghasilkan kayu untuk bahan bangunan, industri mebel, kertas, kayu lapis,
lantai, dan lain-lain.
c) Tanaman
berguna untuk peneduh dan penyegar lingkungan di jalan-jalan, perkantoran, pemukiman,
di kota dan di desa.
d) Tanaman
memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan (lihat jenis-jenis pohon penghijaun
di kota-kota dan tanaman hias).
e) Tanaman
memberikan keindahan alam sehingga menambah eksotisme suatu tempat tujuan
wisata.
Manfaat tumbuhan yang diuraikan diatas hanya beberapa saja
yang dengan mudah dapat kita rasakan. Banyak manfaat lain yang sangat penting
yang tidak begitu popular di mata masyarakat, yaitu manfaat tumbuhan/tanaman
dalam mengurangi zat pencemara udara dan penghasil oksigen Melalui proses fotosintesis atau
sering disebut sebagai manfaat ekologis, Fotosintesis tumbuhan adalah suatu
proses alamiah yang terjadi di dalam daun-daun tumbuhan dimana terjadi
penyerapan CO2 dan dihasilkannya gas oksigen yang ditambahkan ke udara
kita. Persamaan rekasi kimia fotosintesis adalah : karbondioksida gas
(CO2) + air (H2O) + pigmen klorofil daun + energi mata hari → zat organik
(C6H12O6) + oksigen gas (O2).
Penyerapan CO2 oleh tumbuhan memberi andil dalam mengurangi pencemar CO2 di udara.
Penyerapan CO2 oleh tumbuhan memberi andil dalam mengurangi pencemar CO2 di udara.
Karbon dari CO2 ini disimpan di dalam jaringan tumbuhan
(kayu) yang kemudian kayu ini berguna bagi manusia. Suatu laporan menyebutkan
bahwa sebatang pohon selama hidupnya diprediksi mampu menyerap 7.500 gram
karbon. Karena alasan inilah tumbuhan dikenal sebagai pelaku Carbon
Sinks.
Sumber lain menyebutkan bahwa secara taksiran
kasar, dalam satu hari sebatang pohon menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per
hari. Bila di pekarangan rumah anda terdapat 10 buah pohon, maka dalam sebulan
pekarangan anda memberikan kontribusi menyerap CO2 sebanyak 5,6 – 10,08 kg atau
menyimpan 750 kg karbon selama tanaman itu tumbuh di sana. Kalau di sekitar
rumah anda ada 99 KK yang memiliki jumlah pohon sama dengan di rumah anda, maka
jumlah CO2 yang diserap menjadi 0,5 – 1,008 ton atau karbon yang
disimpan sebanyak 75 ton.
Hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa dalam sejam satu
lembar daun memperoduksi oksigen sebanyak 5 ml. Dengan mengambil contoh
pekarangan rumah anda dan sekitarnya yang ditanami pepohonan tadi dan bila
rata-rata jumlah daun per pohon 200 lembar, maka pohon-pohon di tempat
tinggal anda dan sekitarnya akan menyumbang oksegen sebanyak 10 x 100 x 200 x 5
ml = 1.000 liter per jam. Angka ini setara dengan jumlah kebutuhan
oksigen untuk pernapasan sebanyak 18 orang (kebutuhan oksigen untuk satu orang
bernapas adalah 53 liter per jam).
Dengan menyimak uraian diatas, maka tak diragukan lagi bahwa
pemanasan global harus dihentikan; dan setiap individu punya andil untuk
berpartisipasi. Caranya adalah dengan menanam pohon : di kawasan hutan,
di lahan-lahan kritis, di pekarangan rumah, di kantor-kantor, di kampus-kampus,
di sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik di kota dan di desa. Selain itu,
pohon-pohon yang sudah ada harus dijaga kelestariannya.
4.
Sebagai Tabir Penghalang Bagi Benda Luar Angkasa Yang Jatuh Dan Mengurangi
Dampak Tumbukan Ke Permukaan Bumi
Untuk peranan yang kali ini sangat berkaitan pada lapisan
Mesosfer yang merupakan lapisan dengan ketinggian antara 50-80 km. Pada lapisan
ini, makin bertambah ketinggian maka suhu akan makin turun. Pada ketinggian
sekitar 50 km, suhu berkisar 5°C, sedangkan pada lapisan puncaknya yang disebut
mesopause, suhu berkisar –95°C. Gas pada lapisan ini tidak terlalu
padat. Pada lapisan ini, tidak ada sirkulasi udara. Lapisan ini berfungsi
menyaring benda-benda angkasa (meteor) yang akan jatuh ke bumi karena tarikan
gravitasi
Diantara
funginya adalah:
(1) Mesosfer berfungsi sebagai
lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor. Meteor yang menuju bumi akan
terbakar dan hancur sebelum sampai di permukaan bumi.
(2) Temperatur berkisar antara –50°C sampai 70°C.
(3) Mesosfer
terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Lapisan peralihan antara
mesosfer dengan stratosfer disebut mesopause.
Gambar: contoh
lapisan yang siap menghancurkan benda apa saja yang berusaha menembus ke
permukaan bumi.
5.
Menjaga
Temperatur Bumi.
Tanpa atmosfer, temperatur
bumi pada siang dan malam dapat berbeda drastis. Temperatur siang akan tinggi
sekali dan temperatur malam akan rendah sekali. Atmosfer menjaga agar
temperatur antara siang dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda.
6.
Sebagai
Pemantul Gelombang Radio Yang Digunakan Dalam Proses Telekomunikasi.
Lapisan termosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling
tinggi. Ketinggiannya berkisar > 80 km. Pada lapisan ini, terdapat
molekul-molekul oksigen dan nitrogen. Makin tinggi lapisan termosfer, maka
temperaturnya akan makin tinggi pula. Pada kisaran tinggi 480 km, temperatur
dapat mencapai 1,23°C. Sementara, pada kisaran tinggi 120 km, suhunya mencapai
-38°C, dan pada lapisan paling bawah, suhu berkisar antara -95°C. Termosfer adalah
zona terakhir atmosfer sebelum menyentuh angkasa hampa. Di dalamnya terdapat
lapisan eksosfer, di mana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa.
Gejala aurora tercipta di lapisan terbawah termosfer dari kedua kutub.
Pada lapisan termosfer, terjadi proses ionisasi.
Ionisasi merupakan proses di mana elektron pada partikel-partikel yang ada pada
termosfer bertambah atau berkurang. Oleh sebab itu, lapisan ini disebut pula
sebagai lapisan ionosfer. Karena peristiwa ionisasi tersebut, lapisan
termosfer bermuatan listrik. Partikel ion yang terbentuk pada lapisan ini
berfungsi sebagai pemantul gelombang radio, sehingga sangat membantu
dalam bidang komunikasi. Lapisan pemantul gelombang radio disebut lapisan
Kennelly Heaviside dan lapisan Apleton.
Gambar:
satelit yang siap menagkap pantulan dari gelombang radio yang telah dipantlkan lebih
dahulu oleh pemancar di bumi.
Demikianlah diantara peranan penting atmosfer bumi yang
berdampak positif bagi kehidupan manusia, dan masih banyak lagi peranan-peranan
lainnya jika kita mau mengkajinya lebih dalam lagi.
0 komentar:
Posting Komentar